Sabtu, 20 Januari 2024

KASIH TUHAN TIADA DUANYA BAGI KAMI


"KASIH ITU NYATA"

“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia supaya kita hidup oleh-Nya.” (1 Yoh.4:9).

Seorang penginjil India, Sundar Singh, menulis tentang kebakaran hutan di pegunungan Himalaya yang ia saksikan ketika sedang melakukan perjalanan. Saat banyak orang berusaha memadamkan api, ada sekelompok orang yang memandangi sebuah pohon yang dahan-dahannya mulai dijalari api. Seekor induk burung dengan panik terbang berputar-putar di atas pohon. Induk burung itu mencicit kebingungan, seakan-akan mencari pertolongan bagi anak-anaknya yang masih di dalam sarang. Ketika sarang mulai terbakar, induk burung itu tidak terbang menjauh. Sebaliknya, ia justru menukik ke bawah dan melindungi anak-anaknya dengan sayapnya. Dalam sekejap, ia beserta anak-anaknya hangus menjadi abu.


Kasih adalah pengorbanan! Dengan begitulah kasih itu terlihat. Kasih bukan hanya ungkapan dengan kata-kata sehingga kedengaran manis di telinga. Allah lebih dahulu mengajarkanNya kepada kita melalui Putra-Nya, Yesus Kristus. Kehadiran Kristus ke dunia ini bagi umat Kristiani adalah bukti kasih Allah, kasih Allah yang kelihatan. Alkitab secara gamblang dan berulang kali menyatakan itu. Salah satu ayat yang paling terkenal untuk itu adalah seperti yang terdapat dalam Yohanes 3:16: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”


Umat Tuhan, tentang kasih Allah itu kita tidak perlu lagi meragukan dan menyangsikannya. Kini yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah, bagaimana kita merespon kasih Allah yang nyata melalui Tuhan kita Yesus Kristus itu? Apakah maknanya bagi kita? Bagi orang-orang yang tidak menghayati benar arti kehadiran Yesus Kristus tentunya akan sulit meresponnya. Namun bagi kita yang mau dan sungguh-sungguh menghayatinya, tentu kita akan mampu meresponnya dengan meneruskan kasih Allah itu kepada sesama. Sebab Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 4: 20 sangat jelas menyatakan: “Jikalau seorang berkata: Aku mengasihi Allah dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang dilihatnya.”
DOA: Tuhan Allah Sang Pengasih, tuntun kami untuk semakin merenungkan kasihMu sehingga kami meresponnya dengan kasih yang nyata pula kepada sesama kami. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati    (By_Anonim-2024)